Proyek Saluran Air di Warungbambu Dinilai Asal Jadi, Warga: “Bukan Mengatasi Banjir, Malah Bikin Rumah Kebanjiran”

0
Caption: Proyek Saluran Air di Warungbambu Dinilai Asal Jadi, Warga: “Bukan Mengatasi Banjir, Malah Bikin Rumah Kebanjiran”

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Proyek pembangunan saluran air di Dusun Krajan 2, Desa Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, menuai keluhan keras dari warga. Alih-alih menjadi solusi dari persoalan banjir yang kerap menghantui wilayah tersebut, proyek justru dinilai semakin memperburuk keadaan.

Pantauan di lokasi memperlihatkan bahwa saluran yang baru dibangun ditutup rapat dengan beton di bagian atas, namun tanpa disertai sistem drainase yang layak di sisi jalan. Alhasil, air hujan tidak punya jalur pembuangan yang jelas, melainkan meluap dan menggenangi pemukiman warga.

“Bukan mengurangi banjir, ini malah bikin air tergenang. Enggak ada pembuangan airnya, jadinya mampet,” keluh Deden, warga setempat kepada wartawan, Senin (7/7/2025).

Keluhan serupa datang dari Ketua RT setempat, Bona, yang menilai pengerjaan proyek dilakukan secara asal-asalan. Ia menyoroti banyaknya bagian penutup saluran yang tidak rata dan terlihat dipasang sembarangan, sehingga dikhawatirkan akan rusak sebelum musim hujan benar-benar tiba.

“Kalau hujan, air dari jalan dan halaman rumah malah lari ke dalam rumah, bukan ke saluran. Saluran malah jadi tinggi dari permukaan jalan,” tegas Bona.

Warga menilai proyek ini bukan hanya gagal fungsi, tapi juga menjadi ancaman nyata ketika hujan deras mengguyur. Bukannya menyalurkan air, saluran justru berubah menjadi dinding penghalang yang menyebabkan air mengalir ke rumah-rumah.

Yang lebih disayangkan, hingga saat ini belum ada penjelasan apa pun dari pihak pelaksana proyek maupun pemerintah desa terkait kualitas pekerjaan dan sistem perencanaan saluran air tersebut.

Warga mendesak agar proyek ini segera dievaluasi total dan diperbaiki. Mereka berharap, pemerintah turun tangan serius agar proyek yang seharusnya menjadi solusi ini tidak justru berubah menjadi sumber bencana baru.

“Kami enggak butuh proyek asal jadi. Kami butuh solusi nyata. Jangan tunggu sampai rumah warga benar-benar terendam baru bertindak,” tutup Bona dengan nada geram.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini