KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Proyek normalisasi Kaliapur di Kecamatan Batujaya kembali menuai sorotan tajam. Kali ini, sebuah pipa milik PDAM mengalami kebocoran hebat usai dihantam bucket alat berat jenis beko yang tengah mengeruk tanah di lokasi proyek. Insiden tersebut bukan hanya mengungkap kelalaian di lapangan, tetapi juga membuka tabir lemahnya koordinasi antarinstansi.
Rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik semburan air menyembur deras ke udara dari pipa yang pecah. Peristiwa ini sontak memicu kekhawatiran masyarakat, terutama para pelanggan PDAM di wilayah Batujaya dan sekitarnya yang terancam kehilangan pasokan air bersih.
Kebocoran ini menjadi bukti nyata dari minimnya kehati-hatian dalam pelaksanaan proyek dan absennya pemetaan utilitas bawah tanah. Proyek yang sejatinya bertujuan menanggulangi banjir, justru kini menyisakan masalah baru bagi warga.
Masyarakat mempertanyakan profesionalisme pelaksana proyek dan mendesak adanya evaluasi serius terhadap manajemen teknis di lapangan. “Ini bukan sekadar insiden biasa. Dampaknya bisa luas jika distribusi air terputus. Kenapa sampai bisa segitu parah?” ujar salah satu warga dengan nada kesal, Sabtu (12/7).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun keterangan resmi dari pihak PDAM ataupun kontraktor pelaksana proyek normalisasi Kaliapur. Kondisi ini makin memperkuat kesan bahwa proyek dijalankan tanpa perencanaan matang dan pengawasan memadai.
Jika tidak segera dibenahi, proyek semacam ini bukan hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga berpotensi menimbulkan krisis kepercayaan publik terhadap program-program infrastruktur pemerintah daerah.
Penulis: Alim