Tragedi di Tengah Pesta: Tiga Tewas dalam Pernikahan Anak Dedi Mulyadi di Garut

0
Caption: Tragedi di Tengah Pesta: Tiga Tewas dalam Pernikahan Anak Dedi Mulyadi di Garut

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Momen bahagia pernikahan putra mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, justru berubah menjadi duka mendalam. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden desak-desakan di acara pernikahan yang digelar secara terbuka untuk masyarakat di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Garut, pada Jumat (18/7/2025).

Pernikahan tersebut mempertemukan Maula Akbar, putra Dedi Mulyadi, dengan Putri Karlina, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Garut. Ribuan warga hadir dalam pesta rakyat yang mengusung konsep “perayaan untuk semua”, lengkap dengan sajian makan gratis dan panggung hiburan.

Namun, euforia berubah menjadi tragedi ketika kerumunan besar warga memaksa masuk ke area pendopo tempat acara berlangsung. Minimnya pengamanan dan kendali atas jumlah massa memicu saling dorong dan kepanikan di pintu masuk utama. Akibatnya, tiga korban jiwa jatuh: seorang anak perempuan, seorang warga lanjut usia, dan seorang anggota kepolisian yang tengah bertugas.

Sorotan Hukum dan Kecaman Publik

Aktivis sosial asal Karawang, Mr Kim, mengecam keras kejadian tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk kelalaian serius. Ia merujuk pada Pasal 359 KUHP dan Pasal 474 ayat (3) KUHP baru (UU No.1 Tahun 2023) yang menyatakan bahwa siapa pun yang karena kelalaiannya menyebabkan kematian orang lain, dapat diancam pidana hingga lima tahun penjara.

“Ini bukan sekadar insiden biasa. Ada nyawa yang hilang karena kelalaian dalam perencanaan dan pengamanan. Harus ada yang bertanggung jawab,” tegas Mr Kim, Minggu (20/7/2025).

Ia juga menyindir langkah Dedi Mulyadi dalam membuka undangan secara umum tanpa memperhitungkan risiko keselamatan, menyebutnya sebagai bentuk keputusan publik yang gegabah.

“Ini ujian dan teguran bagi Bapak KDM. Setiap kebijakan, sekontroversial apa pun, harus mempertimbangkan keselamatan rakyat,” tambahnya.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Pihak Polda Jawa Barat saat ini telah turun tangan dan tengah mendalami siapa saja yang bertanggung jawab atas kelalaian ini. Tidak menutup kemungkinan panitia pelaksana, pihak keluarga pengantin, maupun otoritas terkait akan dimintai keterangan resmi.

Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti keluarga korban. Masyarakat Garut juga ramai menyuarakan keprihatinan mereka di media sosial dan menuntut evaluasi serius terhadap standar keamanan acara publik, khususnya yang dihadiri pejabat atau tokoh publik.

Catatan Redaksi:

Tragedi ini menjadi alarm keras bagi seluruh pihak, terutama pejabat publik, agar lebih cermat dan bertanggung jawab dalam setiap penyelenggaraan acara berskala besar. Keselamatan masyarakat harus selalu menjadi prioritas di atas segalanya.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini