Proyek Irigasi Rp 189 Juta di Pajaten Diduga Mangkrak, Warga Khawatir Sawah Terancam

0
Caption: Proyek Irigasi Rp 189 Juta di Pajaten Diduga Mangkrak, Warga Khawatir Sawah Terancam

Karawang – Proyek pembangunan irigasi di Dusun Pajaten Dua, Desa Pajaten, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pekerjaan yang menelan anggaran hampir Rp 189 juta dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karawang ini dinilai tidak maksimal dan bahkan terhenti di tengah jalan.

Bah Adam, salah seorang warga setempat, mengaku kesal lantaran proyek tersebut sudah sekitar tiga hari tidak ada aktivitas di lapangan. Padahal, saluran irigasi sangat dibutuhkan untuk menopang keberlangsungan pertanian warga.

“Pekerjaan itu sebetulnya bagus kalau dikerjakan dengan benar, tapi jangan asal-asalan. Ini untuk kebutuhan air sawah warga. Kalau asal-asalan, yang dirugikan masyarakat,” ujar Bah Adam, Kamis (4/9/2025).

Hal senada diungkapkan Ibu Marnah, warga lainnya. Ia menyebut, sejak dimulai sekitar 15 hari lalu, proyek tersebut kerap terhenti dan tidak jelas arah kelanjutannya. Kondisi ini membuat para petani resah lantaran pasokan air ke sawah bisa terhambat.

“Kadang dikerjakan, kadang berhenti. Begitu saja terus. Padahal sawah butuh air. Kalau tidak diselesaikan, masyarakat yang dirugikan. Itu uang pemerintah, uang dari pajak kita, jangan digunakan sembarangan,” tegas Ibu Marnah.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, pekerjaan ini digarap oleh CV Bangun Cipta Perkasa dengan nilai kontrak Rp 188.926.000. Proyek dijadwalkan berlangsung selama 40 hari kalender, mulai 30 Juli hingga 27 September 2025. Namun, progres di lapangan justru menimbulkan tanda tanya publik terhadap keseriusan pihak pelaksana maupun pengawasan dari dinas terkait.

Warga berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang turun tangan melakukan pengawasan ketat agar pembangunan berjalan sesuai rencana dan tidak merugikan masyarakat.

“Harapan kami, proyek ini bisa diselesaikan dengan benar. Jangan hanya dimulai lalu ditinggalkan begitu saja. Harus jelas dan dikerjakan dengan baik, karena hasilnya dipakai masyarakat,” pungkas Bah Adam.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini