
Karawang – Polemik rekrutmen tenaga kesehatan di RSUD Rengasdengklok kian mencuat. Dugaan adanya “titipan” dalam proses seleksi membuat warga Karawang utara merasa terpinggirkan.
Anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi PDI Perjuangan, Rosmilah, MD., mendesak pemerintah daerah agar memprioritaskan masyarakat lokal dalam perekrutan.
“Wilayah utara harus diprioritaskan. Banyak masyarakat Karawang utara hingga kini belum mendapatkan pekerjaan, sementara RSUD Rengasdengklok justru merekrut tenaga dari luar. Kami mohon Bapak Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan benar-benar memperhatikan masyarakat kami,” tegas Rosmilah, Minggu (7/9/2025).
Desakan ini sejalan dengan keresahan masyarakat sekitar. Warga menilai rumah sakit daerah yang berada di wilayah mereka justru belum memberi dampak nyata terhadap kesempatan kerja.
Salah seorang warga Desa Rengasdengklok Selatan, Rio (32), mengaku kecewa karena banyak pemuda setempat yang memiliki ijazah kesehatan, namun gagal masuk dalam seleksi. “Anak-anak muda di sini sudah sekolah tinggi, ada yang lulusan perawat, bidan, sampai analis kesehatan. Tapi begitu ada rekrutmen di RSUD, malah yang lolos kebanyakan orang luar. Ini jelas tidak adil,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Syifa (28), warga Kalangsari. Menurutnya, isu adanya tenaga titipan dari pihak-pihak tertentu semakin menambah kecurigaan masyarakat. “Kami dengar kabar banyak yang masuk karena ada koneksi, bukan karena kemampuan. Kalau begini terus, kami siap turun ke jalan untuk menuntut keadilan,” ujarnya dengan nada kesal.
Rosmilah menegaskan, proses rekrutmen harus dijalankan secara transparan, adil, dan berpihak pada warga Karawang utara. “RSUD Rengasdengklok harus menjadi rumah bagi masyarakat utara, bukan justru meninggalkan mereka,” tegasnya.
Penulis: Alim