Karawang – Dugaan tindak kekerasan oleh seorang guru di SMPN 5 Karawang kian mendapat sorotan. Seorang siswa bernama Nasihan Fahmi, kelas VII C, mengaku menjadi korban penjambakan rambut secara tiba-tiba saat mengikuti kegiatan senam pagi di sekolah.
Menurut penuturan Fahmi, aksi itu dilakukan oleh guru bernama Adim tanpa ada teguran ataupun peringatan terlebih dahulu.
“Awalnya lagi senam, terus guru itu muter. Pas ke arah saya langsung ngejenggut rambut sambil bilang, ‘Kamu anak mana?’ Saya jawab anak Jatirasa. Lalu dia bilang, ‘Anak Jatirasa emang bandel-bandel,’ sambil tetap ngejenggut,” ungkap Fahmi, Senin (22/9/2025).
Fahmi menegaskan, sebelum insiden itu tidak pernah ada pengumuman khusus maupun peringatan langsung dari guru terkait aturan panjang rambut. “Enggak ada. Belum pernah nyuruh potong rambut sebelumnya,” katanya.
Tak hanya dirinya, Fahmi juga menyebut ada siswa lain yang mengalami hal serupa. Seorang kakak kelas bernama Bayu dijenggut rambutnya saat upacara karena dianggap beratribut tidak lengkap. Selain itu, Lisda, teman sekelas Fahmi di VII C, mengaku sempat dijitak kepalanya oleh guru yang sama.
“Kelihatan Bayu dijenggut juga waktu upacara. Kalau Lisda malah kepalanya dijitak,” terang Fahmi.
Kesaksian ini menambah daftar dugaan tindak kekerasan fisik yang terjadi di lingkungan SMPN 5 Karawang. Peristiwa tersebut kini tengah memantik reaksi orang tua siswa dan pemerhati pendidikan yang menuntut adanya sikap tegas dari pihak sekolah maupun dinas terkait.
Penulis: Alim