Karawang – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru seiring berkembangnya zaman. Hal itu disampaikan Kepala SMPN 3 Karawang Timur, Uus Rustandi, S.Pd., M.Pd., saat menghadiri pendataan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pelatihan guru di SMPN 2 Karawang Timur, Selasa (23/9/2025).
Dalam kegiatan pendataan PNS, seluruh guru diwajibkan hadir dengan membawa dokumen pribadi serta mengikuti sesi pemotretan. Uus menekankan, proses ini sangat penting karena jika seorang guru tidak tercatat pada hari yang ditentukan, statusnya bisa dianggap mengundurkan diri.
“Proses administrasi ini menambah beban guru, apalagi jumlah peserta ratusan sehingga kegiatan berlangsung hingga malam,” jelasnya.
Selain itu, para guru juga mengikuti rangkaian pelatihan intensif yang dijadwalkan hingga Desember. Kegiatan dilaksanakan setiap Sabtu tanpa libur, dengan materi mulai dari teknologi informasi, pembuatan bahan ajar digital, hingga penguatan kompetensi manajerial. “Setelah pelatihan, guru wajib menularkan ilmu yang diperoleh kepada rekan-rekan di sekolah,” tegas Uus.
Lebih jauh, Uus menyoroti tantangan besar yang dihadapi guru, terutama dalam penguasaan teknologi. Jika dahulu membawa laptop dianggap berlebihan, kini guru yang tidak bisa mengoperasikan aplikasi dasar seperti Word dan Excel dinilai tertinggal. Ia bahkan menyebut muncul istilah lost generation bagi guru yang kesulitan beradaptasi, terutama menjelang pensiun.
Uus juga menyinggung masalah kedisiplinan dan komunikasi di sekolah. Menurutnya, ketidaksinkronan antara guru, wali kelas, dan orang tua kerap menimbulkan persoalan, mulai dari absensi hingga perilaku siswa. Bahkan, ada dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum guru dengan alasan pendisiplinan.
“Aturan memang harus ditegakkan, tapi psikologis siswa juga penting. Jangan sampai semangat mendidik justru melukai,” ujarnya.
Ia menambahkan, setiap persoalan yang muncul hendaknya menjadi bahan refleksi untuk perbaikan bersama. “Sekolah dan orang tua adalah keluarga besar. Keduanya memiliki kewajiban yang sama dalam mendukung pendidikan anak,” kata Uus.
Kegiatan pendataan dan pelatihan ini, lanjut Uus, menjadi pengingat bahwa peran guru di era modern tidak sekedar mengajar. Guru dituntut untuk adaptif terhadap teknologi, membangun komunikasi yang baik, serta terus meningkatkan kompetensi diri melalui pelatihan berkelanjutan.
Penulis: Alim