Skandal Kamojing: Mafia Ruang Diperkira Membekingi Bangunan Liar di Atas Saluran Air

0
Caption: Skandal Kamojing: Mafia Ruang Diperkira Membekingi Bangunan Liar di Atas Saluran Air

Karawang – Gelombang kemarahan publik di Karawang terus membara. Agus Basuki, Sekretaris Jenderal DPP Gibas Jaya, secara tegas mengecam maraknya bangunan liar yang menjamur di atas saluran air wilayah Kamojing, Kecamatan Klari. Ia menilai persoalan ini bukan sekedar pelanggaran tata ruang, tapi kejahatan terstruktur yang mengancam keselamatan ribuan warga.

“Ini sangat-sangat memprihatinkan! Bangunan berdiri di atas aliran sungai, padahal itu aset pengairan yang harus steril. Dampaknya jelas, banjir, dan yang kena masyarakat luas,” tegas Agus, Jumat (17/10/2025).

Agus menduga kuat berdirinya bangunan permanen itu tak mungkin terjadi tanpa keterlibatan pihak-pihak tertentu yang memberikan “bekingan”. Ia menyebut adanya praktik pembiaran dan permainan kotor yang mengindikasikan keberadaan mafia ruang dan tata kelola lahan.

Gibas Jaya, kata Agus, tidak akan sekedar bersuara. Dalam waktu dekat mereka akan melakukan audiensi dengan instansi terkait untuk mendesak penertiban sekaligus pengusutan menyeluruh hingga ke para aktor intelektual.

“Ini pasti ada backing kuat. Kita akan dorong pemerintah segera bertindak. Jangan tunggu banjir dulu, jangan tunggu korban muncul,” ujarnya.

Agus menekankan bahwa bangunan komersial yang berdiri di atas saluran air merupakan pelanggaran fatal yang tak bisa ditoleransi. Ruang yang seharusnya steril kini terkunci oleh deretan bangunan yang menutup jalur aliran.

“Kalau dibiarkan, air meluap, masyarakat yang jadi korban. Mafia yang kenyang, rakyat yang tenggelam,” sindirnya tajam.

Sorotan kini tajam tertuju pada Pemerintah Kabupaten Karawang, Perum Jasa Tirta (PJT), Satpol PP, dan aparat penegak hukum. Publik menunggu, apakah mereka bergerak, atau kembali bungkam di bawah bayang-bayang para pemain besar?

Skandal Kamojing bisa menjadi pintu terbongkarnya mafia lahan berseragam. Namun tanpa tindakan cepat dan tegas, banjir hanya tinggal menunggu waktu, dan kepercayaan publik terancam tenggelam bersama air yang meluap.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini