Jakarta – Masalah gizi masih menjadi pekerjaan rumah serius di Indonesia, mulai dari stunting hingga pola makan tidak sehat yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Menyadari hal tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menegaskan komitmennya melalui kegiatan penguatan program gizi nasional yang digelar pada 5–9 September 2025.
Selama lima hari, BGN menghadirkan mitra kerja dari berbagai daerah di Indonesia. Agenda ini bertujuan memperkuat koordinasi, memastikan standar kesiapan program, serta meningkatkan kapasitas mitra dalam mendukung pelaksanaan program gizi nasional.
Para peserta tidak hanya mendapatkan materi teknis, seperti strategi peningkatan gizi masyarakat, Standar Operasional Program (SOP), dan evaluasi capaian di daerah, tetapi juga mengikuti diskusi kelompok, presentasi hasil klasifikasi, hingga pendampingan teknis langsung oleh para pakar gizi.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan pentingnya langkah klasifikasi kesiapan mitra agar program gizi tidak sekedar berjalan administratif, melainkan memberikan dampak nyata.
“Kolaborasi lintas sektor dan konsistensi implementasi program menjadi kunci keberhasilan. Hasil klasifikasi ini akan menjadi dasar penguatan kebijakan sekaligus acuan merancang program kerja di masa depan,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
BGN berharap hasil kegiatan ini dapat mendorong daerah untuk lebih optimal dalam mendukung pencapaian target nasional di bidang gizi dan kesehatan. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah disebut sebagai faktor krusial agar kualitas gizi masyarakat Indonesia meningkat secara merata, sehingga tantangan gizi kronis dapat segera teratasi.