Datang Subuh Disebut Kesiangan, Warga Keluhkan Sistem Antrean Tak Manusiawi di BPJS Ketenagakerjaan Karawang

0
Caption: kantor BPJS Ketenagakerjaan Karawang

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Antusiasme warga Karawang untuk tertib mengurus keperluan administrasi justru berujung kekecewaan. Sejumlah warga mengaku harus datang sejak pukul 1 hingga 2 dini hari hanya demi mendapat nomor antrean di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Karawang. Ironisnya, datang pukul 05.00 WIB pun sudah dianggap “kesiangan”.

Keluhan itu ramai disampaikan masyarakat melalui akun publik Halo Karawang. Mereka menyoroti sistem antrean manual yang dinilai tak adil dan tidak manusiawi. Seorang warga yang datang pukul 5 pagi mengaku tak kebagian kuota pelayanan karena daftar antrean telah penuh sejak dini hari.

“Baru jam 5 subuh, tapi petugas bilang antrean sudah habis. Katanya nama-nama yang dapat nomor antrean itu yang nulis di kertas sejak jam 1 malam,” ujar salah satu warga dalam pesannya ke redaksi Halo Karawang.

Sistem Antrean yang Memaksa Warga Begadang

Dari informasi yang dihimpun, warga harus menuliskan nama mereka di selembar kertas yang ditempel di pagar kantor, diduga disiapkan oleh pihak keamanan internal. Setelah pukul 06.00 WIB, nama-nama di kertas itu kemudian dipanggil dan diberikan nomor antrean resmi.

Namun, kuota pelayanan terbatas hanya 60 orang per hari. Akibatnya, warga yang datang “terlambat” di luar daftar tersebut terpaksa pulang tanpa dilayani, meskipun mereka sudah datang jauh sebelum kantor buka.

Tuntutan Warga: Antrean yang Adil dan Era Digital yang Masuk Akal

Warga tidak menuntut perlakuan khusus. Mereka hanya meminta sistem antrean yang masuk akal, dimulai saat jam layanan resmi, bukan di tengah malam. Kritik keras pun diarahkan kepada mekanisme antrean manual yang dianggap tak relevan di tengah kemajuan teknologi layanan publik.

“Kalau bisa pakai sistem digital, kenapa rakyat harus repot nulis nama di pagar?” tulis akun Halo Karawang dalam unggahan protesnya.

Menurut warga, pelayanan publik yang ideal bukanlah ajang adu kuat melawan kantuk, tetapi bagaimana memastikan hak setiap warga dilayani secara adil dan bermartabat.

Desakan Evaluasi dan Perbaikan Layanan

Kondisi ini memunculkan desakan agar BPJS Ketenagakerjaan Karawang segera mengevaluasi total mekanisme antrean. Sistem antrean manual yang dijalankan secara informal sebelum jam operasional dinilai membuka celah ketidakadilan dan berpotensi merugikan masyarakat.

“Datang ke kantor layanan sejak subuh seharusnya cukup. Kalau datang jam 5 pagi masih dibilang telat, lalu warga harus mulai dari jam berapa?” ucap seorang warga lain.

Layanan publik tidak boleh membebani masyarakat secara fisik dan psikis. Sistem antrean yang adil, transparan, dan modern adalah kunci membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara. Jika tidak segera dibenahi, maka yang akan lelah bukan hanya tubuh warga, tapi juga kepercayaan mereka pada negara.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini