Karawang – Kabar memilukan soal Yulia Yasmin, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, kembali mencuat. Perempuan yang disebut berangkat ke Arab Saudi secara non-prosedural itu dikabarkan mengalami dugaan penyiksaan majikan hingga melarikan diri demi menyelamatkan nyawa.
Belakangan, beredar di media sosial potret Yulia Yasmin tergeletak sakit, tidak berdaya, tanpa kepastian nasib.
Ketua Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) DPD Karawang, Nendy Wirasasmita, pun angkat suara dengan sikap keras.
“Atas nama FPMI Karawang, saya mengutuk keras perekrut dan pemproses PMI non-prosedural atau ilegal. Perekrut maupun sponsor yang memberangkatkan Yulia Yasmin harus segera bertanggung jawab memulangkannya,” tegas Nendy, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, pemberangkatan Yulia ke Arab Saudi jelas merupakan pelanggaran berat, sebab pemerintah Indonesia sejak lama melarang keras penempatan PMI di sektor perorangan di kawasan Timur Tengah.
“Kenapa Anda masih berani memberangkatkan? Jangan macam-macam! Segera tunjukkan itikad baik dan bantu pulangkan Yulia Yasmin,” seru Nendy dengan nada murka.
Tak hanya berhenti di situ, Nendy juga melayangkan peringatan keras. Jika para perekrut dan pemproses yang terlibat nekat mengabaikan seruan ini, FPMI siap mengambil langkah hukum.
“Kalau tidak ada itikad baik, kami FPMI akan membawa perkara ini ke ranah hukum. Perekrut dan pemproses ilegal ini harus segera tanggung jawab, titik!” tandasnya.