Geger Isu Pemotongan Dana OB, Lurah Plawad Angkat Bicara: “Demi Allah, Saya Tidak Pernah Motong!”

0
Caption: Geger Isu Pemotongan Dana OB, Lurah Plawad Angkat Bicara: “Demi Allah, Saya Tidak Pernah Motong!”

Karawang – Isu dugaan pemotongan dana Office Boy (OB) di wilayah Karawang Timur memicu kegaduhan publik. H. Ropiusdin SE., M.AP., Lurah Plawad, akhirnya angkat bicara untuk meluruskan kabar yang sempat ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir.

Menurut Ropiusdin, kegaduhan bermula setelah adanya perubahan mekanisme pencairan dana OB sebesar Rp1.500.000 per bulan. Jika sebelumnya pencairan dilakukan melalui kecamatan, sejak Agustus 2025 dana tersebut langsung ditransfer ke setiap kelurahan.

“Dana OB itu bukan hanya untuk Kelurahan Plawad, tetapi juga berlaku di seluruh Karawang Timur, mulai dari Palumbonsari, Karawang Wetan, hingga Adiarsa Timur. Jadi bukan hanya Plawad saja,” tegasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (21/8).

Isu pemotongan mencuat lantaran beredar kabar bahwa dana OB yang seharusnya Rp1.500.000 hanya diberikan Rp200.000. Ropiusdin dengan lantang membantah tuduhan tersebut.

“Demi Allah, demi Rasul, saya tidak pernah memotong dana itu. Rp200.000 yang beredar itu justru pemberian pribadi saya kepada beberapa pihak. Jadi jangan disalahartikan,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, isu serupa juga menyeret dana Puskesos sebesar Rp1.600.000 yang disebut-sebut ikut dipotong. Ropiusdin kembali membantah keras tuduhan itu. Ia menegaskan, dana Puskesos tetap disalurkan penuh setiap bulan. Hanya saja, untuk kepentingan lomba Agustusan, dana tersebut sempat dititipkan sementara dan kemudian diganti sesuai kesepakatan.

“Tidak ada potongan dana untuk Puskesos. Semua tetap disalurkan sesuai peruntukan. Kalau pun ada keterlambatan, itu murni teknis dan sudah dikomunikasikan dengan pihak terkait,” jelasnya.

Ia menambahkan, Camat Karawang Timur bahkan turun tangan memberi klarifikasi langsung kepada warga. Ropiusdin menyebut, kesalahpahaman ini dipicu oleh perubahan sistem pencairan dana OB yang baru berlaku Agustus ini.

“Bukan hanya Plawad yang ribut, kelurahan lain juga sama. Mereka kaget karena tidak tahu mekanisme baru ini,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini