
Karawang – Anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi Partai Gerindra, Iqbal Jamalulail, S.I.P., M.Kesos., atau yang akrab disapa Gus Iqbal, melontarkan kritik pedas terhadap proses rekrutmen pegawai di RSUD Rengasdengklok. Ia menilai seleksi yang tengah berjalan cacat sejak awal, jauh dari transparansi, dan berpotensi memicu gejolak sosial.
Kritik keras itu ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan dan sejumlah fraksi DPRD Karawang, Senin (8/9/2025). Suasana rapat memanas ketika Gus Iqbal menyoroti proses seleksi administrasi. Dari 9.836 pelamar, hanya sekitar 5 persen yang dinyatakan lolos.
“Ironis, banyak pelamar dengan berkas lengkap justru gagal. Sebaliknya, ada nama-nama yang lolos meski diduga tak memenuhi regulasi sebagaimana tercantum dalam Permenaker RI Nomor 39 Tahun 2016,” ujar Gus Iqbal dengan nada tinggi.
Lebih jauh, ia mengklaim tak sampai 60 persen peserta yang lolos benar-benar sesuai kualifikasi kompetensi. “Belum apa-apa sudah cacat. Bagaimana masyarakat bisa percaya kalau asas dasar saja dilanggar?” tegasnya.
Seleksi Dikecam, Pengumuman Mendadak
Gus Iqbal juga menuding asas keterbukaan, objektivitas, dan keadilan dalam rekrutmen sudah tercederai. Pengumuman pendaftaran yang baru disebar 31 Agustus, dengan waktu pendaftaran hanya 1–4 September, dinilainya sebagai upaya menutup ruang bagi masyarakat.
“Dari hampir 10 ribu pelamar, saya bisa hadirkan orang-orang dengan berkas lengkap tapi tidak lolos. Kalau data saya salah, bantah. Kalau mau keterbukaan, ayo buka data. Klasifikasikan siapa yang sesuai kebutuhan RSUD, siapa yang tidak. Saya jamin, tidak sampai 60 persen memenuhi kualifikasi,” tandasnya sambil memperlihatkan map berisi data pelamar.
Peringatan Keras soal Soft Launching
Tak berhenti di situ, Gus Iqbal memperingatkan bahaya jika soft launching RSUD Rengasdengklok tetap dipaksakan pada 14 September, sementara fasilitas itu belum bisa melayani pasien BPJS.
“Jangan sampai momentum bersejarah ulang tahun Karawang berubah jadi momentum berdarah,” ucapnya lantang, menyulut perhatian forum.
Kritik Profesionalisme Dinas Kesehatan
Politisi Gerindra dari Dapil II Karawang Utara itu juga mempertanyakan langkah Dinas Kesehatan yang menggandeng pihak ketiga dalam rekrutmen. Menurutnya, tanggung jawab pelayanan publik tidak bisa sekedar dilempar kepada mitra.
“Apakah mereka sanggup menjawab keresahan hampir 10 ribu pelamar dan seluruh masyarakat Karawang? Saya rasa tidak,” katanya.
Murni Perjuangkan Aspirasi
Menutup pernyataannya, Gus Iqbal menegaskan kritiknya bukan bermuatan politik maupun dendam pribadi. “Saya hanya menyuarakan aspirasi 9.836 pencari kerja. Sistem open recruitment seperti ini harus dibenahi. Kalau sejak awal saja sudah cacat, bagaimana publik bisa percaya pada pelayanan RSUD ke depan?” pungkasnya.
Penulis: Alim