
KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Derita warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, terus berlanjut. Memasuki hari keempat bencana banjir, sebanyak 197 rumah masih terendam air setinggi hingga 1,5 meter, memaksa 692 jiwa, termasuk 39 balita dan 6 bayi, bertahan dalam kondisi yang semakin memprihatinkan.
Ironisnya, hingga Kamis (10/7), belum ada bantuan logistik yang diterima warga dari Pemerintah Kabupaten Karawang, baik dari BPBD Karawang maupun Dinas Sosial. Kelompok rentan seperti balita dan bayi kini berada dalam bahaya, kekurangan makanan, air bersih, serta perlengkapan kesehatan dasar.
“Kami sudah empat hari bertahan tanpa bantuan. Kami butuh makanan, susu untuk anak-anak, air bersih. Apa pemerintah tidak melihat?” keluh salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Ketiadaan respons dari pihak berwenang memicu keresahan di tengah masyarakat. Tidak adanya posko bantuan maupun informasi resmi dari Pemkab Karawang menambah kecemasan warga yang hingga kini masih terisolasi banjir.
Sementara itu, pemerintah daerah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penanganan dan distribusi bantuan. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar atas kesiapsiagaan dan empati pemerintah terhadap warganya sendiri.
Bencana banjir Karangligar bukan kali pertama terjadi. Namun keterlambatan penanganan yang berulang menjadi catatan serius bagi publik, sekaligus ujian kemanusiaan bagi para pemangku kebijakan di Karawang.
Penulis: Alim