Jalan Rusak Tak Tersentuh, Warga Bobojong Pertanyakan Ke Mana Larinya Dana Desa

0
Caption: Jalan Rusak Tak Tersentuh, Warga Bobojong Pertanyakan Ke Mana Larinya Dana Desa

CIANJUR | ULASBERITA.CLICK | Sudah puluhan tahun menunggu, tapi perhatian pemerintah tak kunjung datang. Warga Kampung Bobojong RT 04 RW 04, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, kembali menyuarakan kekecewaan terhadap kondisi jalan di wilayah mereka yang memprihatinkan. Jalan sepanjang 1.000 meter dengan lebar hanya 1 meter itu menjadi satu-satunya akses penghubung menuju Kampung Puncaklame, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi.

Alih-alih diperbaiki, jalan vital tersebut dibiarkan rusak dan sempit, hingga menyulitkan aktivitas warga sehari-hari. Lebih parah, tidak pernah ada kejelasan kapan pemerintah akan turun tangan.

“Kami tidak menuntut muluk-muluk. Cukup jalan ini bisa dilalui motor dengan layak. Kalau roda empat belum memungkinkan, setidaknya jangan terus dibiarkan seperti ini,” keluh salah seorang warga, Jumat (1/8/2025).

Kondisi ini membuat warga geram dan mulai mempertanyakan transparansi penggunaan dana desa. Pasalnya, selama ini tidak tampak tanda-tanda bahwa dana pembangunan dialokasikan untuk kebutuhan mendasar mereka.

“Apakah wilayah kami tidak masuk prioritas karena kami tinggal di pinggiran? Kami tidak minta diistimewakan, tapi mohon jangan dipinggirkan,” lanjut warga dengan nada kecewa.

Tak tinggal diam, warga pun bergerak sendiri. Pada 1 Juni 2025, mereka berinisiatif melakukan pengecoran sepanjang 100 meter secara swadaya. Semua biaya, mulai dari pembelian pasir, semen, hingga tenaga kerja, ditanggung oleh warga sendiri tanpa bantuan pemerintah.

“Inilah bukti kami peduli. Tapi sampai hari ini, apakah pemerintah juga peduli? Kami lelah dengan janji, yang kami butuhkan adalah tindakan nyata,” tegas salah satu warga yang terlibat langsung dalam pengecoran.

Keluhan warga Kampung Bobojong bukan sekadar unek-unek, tapi cerminan nyata dari ketimpangan pembangunan yang masih terjadi. Mereka menuntut perhatian serius dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk segera merespons kondisi tersebut secara konkret. Jangan biarkan ketidakadilan infrastruktur terus membelenggu mereka yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan.

Penulis: Asep

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini