KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Awan duka menyelimuti dunia jurnalistik Karawang. Salah satu tokoh pers yang dikenal hangat dan berdedikasi, Agus Mustofa bin Kasim, atau yang akrab disapa Sabu, telah berpulang ke rahmatullah pada Jumat (1/8/2025) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Kepergian almarhum menjadi pukulan mendalam bagi rekan-rekan sejawat dan komunitas pers di Kabupaten Karawang. Agus Mustofa bukan sekadar wartawan senior, ia adalah sosok yang menghidupkan ruang-ruang diskusi, menyalakan semangat juang jurnalistik, dan tak pernah lelah menulis demi kebenaran.
Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di kediamannya di Desa Pasirkaliki Babakan Ki Isap, tepat di belakang SMKN 1 Rawamerta. Tangis dan rasa kehilangan tampak menyelimuti para pelayat yang datang memberikan penghormatan terakhir.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita telah kehilangan saudara, kawan, sekaligus rekan satu profesi yang selalu aktif dan berdedikasi tinggi dalam dunia jurnalistik. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk almarhum di sisi-Nya,” ungkap Ketua SWI DPD Karawang, Drs. Akhmad Yusup, dengan suara penuh haru.
Jajaran pengurus dan anggota Sekber Wartawan Indonesia (SWI) DPD Karawang turut menyampaikan rasa duka yang mendalam.
“Kami sangat kehilangan. Almarhum adalah sosok yang tulus, rendah hati, dan sangat mencintai profesi ini. Semoga amal ibadahnya diterima, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi ujian ini,” lanjutnya.
Selama hidupnya, Agus Mustofa dikenal sebagai pribadi yang ramah, berani, dan setia terhadap nilai-nilai jurnalistik. Ia selalu hadir dalam berbagai momen penting di Karawang, mengabadikan fakta dengan pena dan kamera, tanpa pamrih.
Kini, sosoknya telah tiada, namun jejak langkahnya akan selalu menjadi kenangan dan teladan bagi rekan-rekan seprofesi. Kepergian Agus Mustofa bukan hanya kehilangan bagi keluarga, melainkan juga kehilangan besar bagi dunia pers lokal yang tengah berjuang menjaga integritas dan kebebasan informasi.
Selamat jalan, Sabu. Suara dan karyamu akan tetap hidup dalam ingatan kami.
Penulis: Alim