Karawang – Aroma panas sengketa hukum menyeruak di Kabupaten Karawang. Ketua Team Hukum Merah Putih Jawa Barat yang juga Dewan Pengawas Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) DPD Jawa Barat, resmi melayangkan somasi pertama kepada Rumah Sakit Hastien Rengasdengklok. Somasi ini terkait dugaan malpraktik yang menyebabkan meninggalnya Yolanda Aulia Putri (16), putri kedua Mintarsih, warga Kampung Tambun, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Surat somasi bernomor 019/SK-PID.VIII/2025 tersebut dikirim pada Jumat (15/8/2025). Ketua Teamsus DPD AWIBB Jawa Barat, Muhammad Turmuji alias Bang Jimy, menegaskan pihaknya memberikan peringatan resmi atas dugaan kelalaian medis yang menimpa almarhumah.
“Ini adalah SOMASI PERINGATAN ke-1 terkait dugaan malpraktik RS Hastien terhadap Ny. Yolanda Aulia Putri,” tegas Bang Jimy kepada Ulas Berita.
Dr. Weldy Jevis Saleh, SH., MH., dari Team Hukum Merah Putih sekaligus Dewan Pengawas DPD AWIBB Jawa Barat, mengungkap bahwa penanganan medis terhadap korban dinilai tidak sesuai prosedur dan hingga kini belum ada penyelesaian konkret dari pihak rumah sakit.
Bahkan, menurut Dr. Weldy, kasus Yolanda bukan yang pertama. Pada 2024, diduga terjadi insiden serupa di RS Hastien Rengasdengklok. “Informasi yang kami terima, ini bukan kasus tunggal,” ungkapnya.
Weldy juga menyayangkan langkah pihak rumah sakit yang sebelumnya mengundang keluarga korban dan DPD AWIBB Jawa Barat untuk klarifikasi, namun tanpa kejelasan tindak lanjut.
Pihak kuasa hukum memberi waktu tiga hari kepada RS Hastien Rengasdengklok untuk merespons somasi tersebut. Hingga berita ini dipublikasikan, pihak rumah sakit belum memberikan konfirmasi resmi.
Kasus ini pun menjadi sorotan publik, memantik pertanyaan besar tentang standar pelayanan medis di daerah.
Sumber: DPD AWIBB Jawa Barat