Kasus Kelalaian RS di Karawang, Kang Emed Desak Evaluasi Total Sistem Kesehatan

0
Caption: Dr. (cand) Emed Tarmedi, A.Md.Kep., S.KM., MH.Kes., (Kang Emed) Pemerhati kesehatan sekaligus akademisi

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Rentetan dugaan kelalaian medis, mulai dari cedera pasien hingga kasus kematian, menuai sorotan publik. Kondisi ini dinilai memperburuk citra pelayanan kesehatan di sejumlah rumah sakit di Karawang.

Menyikapi hal itu, pemerhati kesehatan sekaligus akademisi, Dr. (cand) Emed Tarmedi, A.Md.Kep., S.KM., MH.Kes., mendesak adanya evaluasi total terhadap sistem pelayanan di sejumlah rumah sakit, termasuk peningkatan fasilitas, sumber daya manusia (SDM), serta tata kelola informasi dan manajemen.

“Kita tidak bisa membiarkan kasus-kasus kelalaian terus berulang. Perlu adanya perbaikan menyeluruh, mulai dari fasilitas, tenaga medis, sampai Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),” tegas Kang Emed, sapaan akrabnya, kepada ulasberita.click, Jumat (23/5).

Lebih jauh, Kang Emed mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang untuk tidak hanya fokus pada aspek kuratif, tetapi juga memperkuat program preventif dan promotif di tingkat masyarakat.

“Dinas Kesehatan harus mendorong pembentukan pos binaan terpadu (posbindu) di tiap desa, serta meningkatkan fungsi posyandu menjadi posyandu plus. Masyarakat perlu diberi akses dan pemahaman agar tahu, mau, dan mampu menjaga kesehatannya,” jelasnya.

Menurut Kang Emed, pelayanan kesehatan idealnya terbagi dalam dua kategori: Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM).

“Jangan hanya UKP yang diperkuat. UKM juga harus menjadi fokus utama,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya penegakan Hospital By Laws sebagai landasan hukum pelayanan rumah sakit.

“Rumah sakit perlu menjalankan aturan internal secara konsisten. Di Karawang, kita sudah punya Perda Nomor 13 Tahun 2020 tentang Pola Tata Kelola RSUD dan Perbup Nomor 14 Tahun 2020 tentang Dewan Pengawas RSUD. Ini harus ditegakkan,” tegasnya lagi.

Menutup pernyataannya, Kang Emed mendorong Ketua PPNI Jawa Barat, Prof. Dr. Budiman, S.Pd., S.KM., M.Kes., MH.Kes., M.Kep., untuk melakukan kunjungan dan monitoring ke PPNI Karawang dan sejumlah rumah sakit.

“Video pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tentang adanya perawat yang cuek terhadap pasien itu sangat memprihatinkan. Semua tenaga kesehatan sudah bersumpah memberikan pelayanan prima tanpa diskriminasi,” katanya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika ada pernyataannya yang menyinggung sejawat tenaga kesehatan.

“Ini bukan serangan pribadi. Saya hanya ingin kita semua bergerak bersama melakukan perbaikan demi kemajuan Karawang,” pungkasnya.

( alim )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini