Karawang – Program penggemukan domba di bawah pengelolaan BUMDes Anugrah Sejati Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, mulai menuai evaluasi setelah kenaikan bobot pada siklus pertama belum menyentuh target yang ditetapkan.
Sekretaris BUMDes, Ana Suryana atau Cawik, mengungkapkan bahwa secara kesehatan, kondisi domba tergolong baik. Namun, pertumbuhan bobotnya dinilai belum merata dan tidak sesuai ekspektasi.
Dari data sementara, salah satu domba tercatat naik dari 13 kilogram menjadi 24 kilogram. “Berarti kenaikannya 11 kilo. Targetnya seharusnya 15 kilo,” ujar Cawik, Senin (13/10/2025).
Ia menyebut, estimasi ideal penggemukan adalah 5 kilogram per bulan, tetapi realisasi baru 11 kilogram dalam satu siklus. Kondisi ini memicu rencana evaluasi menyeluruh terhadap manajemen pakan.
“Harus ada yang dievaluasi terkait waktu pemberian pakan dan jenis pakan, mungkin gitu,” tegasnya.
Bukan hanya efektivitas, efisiensi anggaran juga menjadi perhatian. Menurut Cawik, biaya bahan baku pakan khusus penggemukan harus ditata ulang agar program tidak membebani kas desa.
“Untuk bahan baku makanan, khususnya penggemukan, itu lebih efisiensi di harga lagi,” ujarnya.
Meski begitu, Cawik tetap menilai capaian siklus pertama cukup positif dan bisa dijadikan landasan perbaikan lanjutan.
“Kesimpulannya, untuk siklus pertama ini domba bagus kenaikan bobotnya, sambil kita evaluasi pemberian pakan yang lebih ekstra lagi, mungkin dari waktu dan jumlah pakan,” ungkapnya.
Ia berharap pembenahan program bisa meningkatkan produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan daerah, terutama sektor peternakan ruminansia.
Penulis: Alim