Karawang – Ikon megah Karawang, The Window, kini disorot tajam setelah lampu hiasnya padam pada Minggu (14/9) sore menjelang malam. Bangunan raksasa yang biasanya berkilau dan menjadi daya tarik visual justru tampak gelap gulita, kehilangan pesona, bahkan terkesan kumuh.
Kondisi ini memantik tanda tanya publik: bagaimana mungkin ikon modern yang dibangun dengan biaya besar bisa dibiarkan mati tanpa ada penjelasan resmi?
“Gak nyala ini lampunya, The Window, The Window. Sayang banget, kalau malam sekarang kelihatan suram. Padahal kalau lampunya nyala, bagus sekali dilihat dari jalan tol,” ujar Juna, warga Karawang dengan nada kecewa.
Lebih dari sekedar estetika, padamnya lampu The Window menguak persoalan serius: siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas perawatan ikon ini? Berapa besar dana yang dikucurkan untuk pemeliharaan, dan kemana dana itu dialokasikan?
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak pengelola maupun pemerintah daerah. Minimnya transparansi justru menambah kekecewaan publik yang menilai The Window terancam menjadi simbol kelalaian, bukan kebanggaan.
Desakan perbaikan dan keterbukaan anggaran semakin menguat. Warga menuntut pemerintah daerah tidak hanya segera menyalakan kembali lampu The Window, tetapi juga memastikan bahwa ikon yang dibangun dengan megah ini benar-benar dirawat dengan serius dan tidak sekedar jadi monumen kosong.
Penulis: Alim