KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Pernyataan keras dilontarkan tokoh lokal Karawang yang dikenal dengan nama MR. KiM, menyoroti ketimpangan yang dirasakan warga asli Karawang di tengah gemerlapnya ribuan pabrik yang berdiri megah di wilayah mereka. Dalam kritik tajamnya, ia mempertanyakan keberpihakan industri terhadap masyarakat lokal yang justru menjadi penonton di tanah kelahirannya sendiri.
“Jika pabrik-pabrik itu berdiri di tanah kelahiranmu, dan seluruh HRD hingga buruhnya berasal dari kampungmu, kamu pasti akan bicara seperti saya hari ini,” tegas MR. KiM dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (24/7).
Ia menyoroti ironi yang selama ini dirasakan masyarakat Karawang, khususnya generasi muda, yang hidup berdampingan dengan kawasan industri terbesar di Indonesia, namun kesulitan mendapat pekerjaan bahkan untuk level buruh sekalipun.
“Sekitar 1.800 pabrik berdiri dari hulu ke hilir di Karawang, tapi angka pengangguran tetap tinggi. Anak-anak kami mengeluh, jadi buruh saja terasa mustahil,” sindirnya.
Tak hanya itu, MR. KiM juga mengkritik diamnya organisasi-organisasi strategis di bidang ketenagakerjaan dan dunia usaha yang dianggap tak merespons situasi ini.
“Mana suara KADIN Karawang? Mana APINDO Karawang? Mana HIPMI Karawang? Jangan-jangan mereka hanya sibuk di hotel dan seminar, tapi buta terhadap kenyataan rakyat!” cetusnya lantang.
Pernyataan ini menjadi tamparan bagi pemerintah daerah dan pelaku industri agar tak lagi menutup mata terhadap ketimpangan yang kian menganga. Di tengah kemajuan kawasan industri, suara-suara dari akar rumput seperti MR. KiM menjadi pengingat bahwa pembangunan tanpa keadilan sosial adalah kesenjangan yang disengaja.
Penulis: Alim