
Bekasi – Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, tengah menjadi sorotan setelah pernyataannya dalam sebuah wawancara dengan awak media viral di jagat maya. Dalam rekaman yang beredar, Sardi kedapatan melontarkan kalimat kontroversial ketika ditanya soal fasilitas tunjangan rumah bagi anggota dewan.
“Jangan mulai-mulai, siapa yang nanya-nanya tunjangan rumah anggota DPRD. Wartawan juga sama, punya tunjangan, ada kerja sama advertorial. Kita sama-sama lah,” ucap Sardi dalam potongan wawancara tersebut.
Pernyataan itu sontak menuai kritik keras, terutama dari kalangan insan pers. Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I), Baba Icang Rahardian, menilai ucapan Sardi tidak hanya keliru, tapi juga melecehkan profesi wartawan.
“Tidak semua media mendapatkan kerja sama advertorial, baik dengan DPRD maupun pemerintah daerah. Lagian kalau dapat, berapa sih nilainya?” sindir Icang, Rabu (10/9/2025).
Menurut Icang, perbandingan yang dilontarkan Sardi sangat tidak relevan. Pendapatan serta fasilitas anggota DPRD yang penuh dengan tunjangan jauh berbeda dengan nilai kerja sama advertorial yang hanya dinikmati segelintir media.
“Kerja sama advertorial itu pun biasanya hanya untuk media tertentu yang punya kedekatan. Tidak semua media dapat. Itu pun nilainya kecil dan proses pengajuannya sering dipersulit,” tegas Icang.
Lebih lanjut, Icang meminta Ketua DPRD Bekasi untuk berhenti mengkambinghitamkan wartawan atas pertanyaan kritis yang diajukan.
“Jangan asal ngomong, apalagi menyamakan wartawan dengan anggota DPRD soal tunjangan. Itu jelas bentuk penghinaan. Wartawan bukan hidup dari fasilitas negara. Banyak media jatuh bangun tapi tetap berjuang sebagai social control,” ucapnya.
Icang menutup dengan pernyataan keras bahwa wartawan tidak berada dalam posisi “nyaman” seperti anggota dewan.
“Faktanya, anggota DPRD jauh lebih aman secara finansial. Wartawan sama seperti masyarakat kebanyakan, berjuang bertahan hidup. Kalau ditanya soal tunjangan rumah, jangan malah nyerempet ke advertorial. Itu pelecehan,” pungkasnya.