Polemik KUA Pangkalan Memanas: Nurhuda Bongkar Dugaan Rekayasa Surat dan Fitnah Oknum Pejabat

0
Caption: Polemik KUA Pangkalan Memanas: Nurhuda Bongkar Dugaan Rekayasa Surat dan Fitnah Oknum Pejabat

Karawang – Polemik di lingkungan Kantor Urusan Agama (KUA) Pangkalan semakin panas. Nurhuda, salah satu pihak yang tengah berperkara, angkat bicara dengan membawa tuduhan serius: dugaan maladministrasi, rekayasa surat, hingga fitnah pribadi yang menyeret nama oknum pejabat KUA.

“Biro Hukum Kementerian Agama sendiri menyatakan memang ada maladministrasi dalam kasus ini. Sejak awal saya diarahkan staf KUA berinisial AC cukup dengan surat awal saja, tidak perlu surat tambahan. Tapi anehnya, tiba-tiba muncul surat baru yang seolah dibuat sepihak,” ungkap Nurhuda, Senin (1/9/2025).

Tak berhenti di situ, ia menuding Kepala KUA Pangkalan berinisial SB turut terlibat dalam upaya menjatuhkan dirinya melalui fitnah. “Saya difitnah secara pribadi. Bahkan ke Kapolsek Pangkalan dia menceritakan hal-hal yang tidak benar. Padahal saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dituduhkan,” tegasnya.

Nurhuda juga membantah keras isu yang menyeret namanya terkait penjualan rumah warisan maupun tuduhan ancaman pembunuhan. “Si penggugat sendiri mengaku tidak pernah saya suruh menjual warisan. Tapi kenapa ada narasi seperti itu di surat resmi? Ini jelas merugikan saya, dan terkesan direkayasa,” ucapnya dengan nada tinggi.

Yang lebih mengejutkan, ia menuding adanya upaya sistematis untuk menyembunyikan pihak yang sebenarnya menjadi sumber masalah. “Sejak audiensi hingga rapat di Komisi 4, orang yang bikin masalah tidak pernah dihadirkan. Bagaimana bisa bicara damai kalau pihak utama justru disembunyikan?” sindirnya.

Menurut Nurhuda, proses hukum dan mediasi yang berlangsung selama ini terkesan hanya menargetkan dirinya seorang. “Kenapa saya saja yang dijadikan sasaran? Padahal bukti kesalahan pihak lain jelas ada. Ini bukan sekadar salah bicara, tapi fitnah terang-terangan untuk menjatuhkan saya,” katanya.

Ia pun menutup pernyataan dengan sikap menantang. “Sekarang eranya masyarakat harus didengar. Saya tidak takut, karena saya yakin berada di pihak yang benar. Yang saya minta sederhana: hadirkan semua pihak, biar jelas duduk perkaranya,” pungkas Nurhuda.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini