Karawang – Proyek rehabilitasi saluran drainase di Kampung Karialawang RT 002 RW 021, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, kini jadi sorotan tajam warga. Pekerjaan yang menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang Tahun 2025 sebesar Rp188.967.000 ini diduga jauh dari standar Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi teknis yang seharusnya.
Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan indikasi pengerjaan asal-asalan. Batu pondasi dipasang tanpa perapihan, adukan semen dan pasir terlihat tidak sesuai takaran, bahkan sebagian titik saluran sudah tergenang air di tengah proses konstruksi.
Kondisi tersebut memunculkan kecurigaan bahwa proyek yang dikerjakan oleh CV. Angka Wijaya Persada ini hanya mengejar target waktu, bukan kualitas. “Kalau seperti ini, belum setahun juga sudah rusak lagi,” ujar AS, warga setempat, Selasa (5/8).
Warga menilai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang selaku pihak yang bertanggung jawab tampak lalai melakukan pengawasan. Padahal, sesuai papan proyek, pekerjaan ini memiliki dimensi panjang = 173.00 M’ X 2 dan tinggi = 0,80 M’, dengan waktu pelaksanaan 60 hari kalender sejak 2 Juli hingga 31 Agustus 2025.
Ironisnya, hingga berita ini dipublikasikan, baik pihak Dinas PUPR maupun kontraktor pelaksana belum memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran teknis tersebut. Dugaan bahwa proyek ini dikerjakan asal jadi semakin menguat di mata publik.