Proyek Pembangunan Lapangan Basket di Rengasdengklok Disorot: Anggaran Rp189 Juta Diduga Asal Jadi

0
Caption: Proyek Pavingisasi Rp189 Juta di Rengasdengklok Disorot: Diduga Asal Jadi, Aktivis Desak PUPR Turun Tangan!

Karawang – Proyek pembangunan lapangan basket di Dusun Bojong Tugu 1, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, tengah menjadi sorotan publik. Meski pengerjaan proyek dengan nilai kontrak Rp189.087.000 yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang ini masih berjalan, kritik tajam telah dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ormas Buas Rengasdengklok, Reynaldi.

Dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (26/8/2025), Reynaldi menilai pelaksanaan proyek pavingisasi tersebut sarat masalah. Ia menuding lemahnya pengawasan dari pihak Dinas PUPR dan mencurigai adanya praktik “kongkalikong” yang merugikan masyarakat.

“Pemasangan paving block ini patut dipertanyakan kualitas dan mutunya. Kami akan mengawal proyek ini dan meminta penjelasan resmi dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) di Dinas PUPR,” tegasnya.

Reynaldi juga menduga pekerjaan ini tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. “Proyek ini terkesan amburadul. Jangan hanya mengejar keuntungan besar, tapi kualitas pekerjaan buruk. Ini uang rakyat, jangan dipermainkan,” ujarnya dengan nada geram.

Ia mendesak pihak Dinas PUPR Kabupaten Karawang agar segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan langsung dan mengevaluasi pekerjaan tersebut. “Kalau memang ada indikasi penyimpangan, tindak tegas pihak pelaksana proyeknya. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kualitas infrastruktur yang asal jadi,” tegasnya lagi.

Proyek dengan papan informasi resmi yang mencantumkan nilai kontrak hampir Rp200 juta dan masa pelaksanaan selama 75 hari kalender ini kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Publik menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam setiap penggunaan anggaran negara, agar pembangunan yang dilakukan tidak hanya sebatas formalitas dan seremonial belaka, tetapi benar-benar bermanfaat serta memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini