KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Proyek pengurugan tanah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Krajan RT 001/RW 004, Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, menuai keluhan dari warga sekitar. Proyek yang bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2025 itu disebut-sebut dilaksanakan tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
Berdasarkan papan proyek yang terpasang di lokasi, pekerjaan ini dilaksanakan oleh CV. Kawan Lama Nusantara dengan nilai kontrak sebesar Rp199.645.000 dan waktu pelaksanaan selama 75 hari kalender. Proyek tersebut tercatat dalam kontrak bernomor 01/SP/PSU-TPU.08/KPA-PRKP/2025 dan berada di bawah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Karawang.
Sejumlah warga mengaku menyambut baik program peninggian lahan makam, namun menyayangkan minimnya komunikasi dari pihak pelaksana. EN, warga Dusun Karanganyar RT 010/RW 06, mengungkapkan kekesalannya saat ditemui di lokasi.
“Alhamdulillah ada bantuan, tapi caranya salah. Jangan langsung diurug, harusnya ada rapat dan sosialisasi dulu. Jangankan yang sudah meninggal, yang hidup pun marah,” ujar EN, Senin (23/6).
EN juga menjelaskan bahwa pengurugan dilakukan tanpa memperhatikan ciri-ciri makam yang sudah ada, sehingga banyak keluarga kebingungan mencari lokasi makam anggota keluarganya.
“Alhamdulillah makam bapak saya dan cucu sudah ketemu, tapi banyak yang bingung karena ciri tidak bisa ditebak kalau asal urug. Harapannya ke depan lebih tertata dan jangan simpang siur seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Tanjungmekar, H. Haris Suhendi, yang hadir di lokasi menyampaikan akan segera menindaklanjuti persoalan ini dengan pihak pelaksana dan Dinas PRKP.
“Tadi saya coba hubungi pelaksana, tapi HP-nya tidak aktif. Nanti saya koordinasikan ke dinas terkait agar masalah ini tidak berlarut dan warga tidak kehilangan jejak makam keluarga mereka,” ujarnya.
Haris juga mengimbau warga agar bersabar dan percaya bahwa pihak kelurahan akan berupaya mencari solusi terbaik.
Penulis: Alim