Proyek Rutilahu di Karawang Diduga Asal-asalan: Dicet Luar, Isi Berantakan, Buruh Tak Dibayar

0
Caption: Proyek Rutilahu di Karawang Diduga Asal-asalan: Dicet Luar, Isi Berantakan, Buruh Tak Dibayar

Karawang – Program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Karawang kembali menjadi sorotan panas. Warga Dusun Pojoklaban, Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes, membongkar fakta mengejutkan: bangunan Rutilahu yang tampak rapih dari luar ternyata di bagian dalam baru selesai sekitar 10 persen.

“Kalau luarnya memang sudah dicat, tapi di dalam baru 10 persen. Masih berantakan,” ungkap Eyang, warga setempat, kepada ulasberita.click, Senin (8/9/2025).

Pantauan di lapangan menunjukkan betapa amburadulnya proyek ini. Pasokan batu bata baru sekitar 700 biji, jauh dari kebutuhan. Lebih parah lagi, ada lima kubik material hebel yang masih dipinjam dari warga sekitar dan tak kunjung diganti.

“Kalau bukan karena bantuan tetangga, bangunan ini tidak akan berdiri. Tidak akan pernah terwujud,” tegas Eyang.

Caption: Proyek Rutilahu di Karawang Diduga Asal-asalan: Dicet Luar, Isi Berantakan, Buruh Tak Dibayar

Kondisi semakin memprihatinkan karena buruh bangunan belum menerima sisa upah mereka. Selama tiga hari terakhir, para pekerja hanya bisa menunggu tanpa kepastian. Sebagian besar dari mereka datang dari luar daerah dan tidak bisa pulang karena uang upah tak kunjung cair.

“Kasihan, para pekerja itu orang jauh. Karena upahnya belum dibayar, mereka terpaksa bertahan di sini, menunggu terus,” jelasnya.

Masalah lain yang tak kalah serius adalah absennya plang papan informasi proyek. Hingga kini, plang resmi tidak kunjung dipasang, sementara di lapangan justru banyak bangunan Rutilahu yang berdiri tanpa plang proyek.

“Dari awal sampai sekarang, plang informasi proyek belum ada. Banyak bangunan Rutilahu tanpa plang resmi dibiarkan begitu saja,” kata Gepeng, warga lainnya.

Rangkaian persoalan ini membuat publik geram. Proyek yang seharusnya menyentuh kepentingan rakyat miskin justru dipertontonkan dengan cara setengah hati: poles luar demi pencitraan, isi bangunan terbengkalai, buruh menderita, dan transparansi nihil.

Warga menuntut pemerintah daerah dan pihak terkait untuk turun tangan segera, agar program Rutilahu tidak berubah menjadi proyek asal-asalan yang hanya menguntungkan segelintir pihak.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini