Bekasi – Ribuan hektare sawah di Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, terancam gagal panen setelah diserbu hama tikus dalam jumlah besar. Para petani mengaku sudah berusaha melakukan berbagai cara untuk mengendalikan serangan tersebut, namun belum membuahkan hasil.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memasang pagar plastik berbahan fiber di sekeliling lahan untuk mencegah masuknya tikus. Meski demikian, serangan masih terus terjadi dan tanaman padi tetap rusak.
Para petani menduga hama tikus berasal dari area rawa-rawa di sekitar persawahan. Rawa tersebut dinilai tidak terawat dan dipenuhi eceng gondok serta semak yang menjadi tempat berkembang biak tikus.
“Kami sudah usaha semampunya, tapi tetap saja tikus datang. Rawa di dekat sawah itu sudah jadi sarang tikus karena tidak ada perawatan,” ujar salah satu petani, Galang, yang ditemani petani lainnya seperti Iis dan Asdi, Kamis (16/10/2025).
Para petani berharap pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten turun tangan membantu mengatasi situasi ini. Mereka meminta solusi konkret agar hama bisa segera dikendalikan dan tanaman padi selamat hingga masa panen.
“Harapan kami ada tindakan dari pemerintah supaya panen kali ini tidak gagal. Kami butuh pencegahan dan penanganan, bukan hanya sekedar imbauan,” ungkap para petani.
Jika tidak segera ditangani, ancaman gagal panen dikhawatirkan akan berdampak pada ekonomi warga yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian.
Penulis: Alim