Skandal Proyek Drainase Karawang: Tak Sesuai RAB, Diduga Jadi Kuburan Uang Rakyat

0
Caption: Skandal Proyek Drainase Karawang: Tak Sesuai RAB, Diduga Jadi Kuburan Uang Rakyat

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Proyek pembangunan drainase di Kampung Lubangsari RT 04/13, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendus kuat diduga menyimpang dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi teknis. Proyek bernilai Rp188.967.000 yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Karawang dan dilaksanakan oleh CV Pasopati Arjuna, kini berada di bawah sorotan tajam publik.

Pantauan langsung di lokasi proyek pada Senin, 30 Juni 2025, membuka tabir sejumlah kejanggalan serius. Meski tercatat telah berjalan selama satu minggu, progres proyek terbilang sangat lambat, bahkan diduga jauh dari standar kelayakan. Papan proyek menyebutkan bahwa drainase dibangun sepanjang = 58,50 M’ X 2 dengan ketinggian = 1,80 M’ dan masa pelaksanaan 60 hari kalender.

Namun fakta di lapangan berkata lain. Salah seorang pekerja yang menolak identitasnya dipublikasikan mengungkapkan bahwa ketinggian sebenarnya hanya = 1,20 M’. “Tingginya 1,20 M’, lebar bawah 40 cm, atas 30 cm. Medannya susah, jadi kerjaannya lambat,” akunya.

Saat ditanya siapa penanggung jawab proyek, sang pekerja menyebut sosok misterius bernama “Pak Yesus”, yang diakuinya sebagai koordinator lapangan. “Kalau saya cuma kerja, Pak. Tanya langsung aja ke beliau,” ucapnya.

Namun ironi tak berhenti di situ. Investigasi lanjutan di lapangan menunjukkan penggunaan material diduga berkualitas rendah dan metode kerja asal-asalan yang tak sesuai standar teknis. Ini menambah daftar panjang indikasi penyimpangan, baik dari sisi administrasi maupun teknis.

Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Yesus, yang mengklaim sebagai pemilik proyek, justru memberikan respons mengambang. “Muhun. Ya… nanti saya laporan ke pimpinan,” balasnya singkat tanpa penjelasan, tanpa tanggung jawab.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar. Ke mana fungsi kontrol dari pemerintah daerah? Di mana komitmen terhadap mutu pembangunan dan efisiensi penggunaan anggaran?

Minimnya transparansi, lemahnya pengawasan, dan buruknya kualitas pekerjaan membuka potensi pemborosan anggaran dan kerugian negara. Masyarakat berhak tahu, pemerintah wajib bertindak. Audit menyeluruh harus segera dilakukan sebelum proyek ini berubah menjadi kuburan uang rakyat.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini