KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Di sudut sunyi Dusun Krajaan 1, RT 03/01, Desa Telukambulu, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berdiri sebuah rumah yang kini nyaris tak layak disebut tempat tinggal. Rumah itu milik Yakub, seorang warga sederhana yang kini harus menatap hari-harinya dengan penuh kecemasan.
Dinding yang retak kini telah runtuh, dapur dan kamar tempat keluarganya berlindung telah ambruk, sementara atap dan tiang-tiang utama tak lagi sanggup menopang harapan. Dalam sepekan terakhir, satu per satu bagian rumah roboh, bukan karena bencana besar, melainkan karena waktu yang pelan-pelan menggerogoti struktur bangunan tua itu.
Rumah yang dulu menjadi tempat berteduh, kini justru menjadi ancaman bagi keselamatan keluarga yang tinggal di dalamnya. “Saya hanya ingin keluarga saya selamat. Saya takut, kalau rumah ini terus runtuh, bisa membahayakan istri dan anak-anak saya,” ujar Yakub dengan suara lirih, menahan gundah di balik ketegaran wajahnya, Minggu (29/6).
Pada Februari 2025, Pemerintah Desa Telukambulu telah mengajukan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) ke Dinas PRKP Kabupaten Karawang. Saat itu, kondisi rumah Yakub masih dalam tahap retak-retak. Namun waktu tak menunggu. Kini, kerusakan sudah begitu parah hingga beberapa bagian bangunan benar-benar ambruk.
Pemerintah desa pun menyuarakan keprihatinan yang sama. Mereka berharap, pengajuan bantuan yang telah diajukan bisa segera direspons sebelum segalanya terlambat. “Ini soal keselamatan warga kami. Kami mohon bantuan segera direalisasikan,” ujar salah satu perangkat desa.
Di tengah runtuhan kayu lapuk dan genting yang berjatuhan, Yakub dan keluarganya masih menggenggam satu hal, harapan. Harapan bahwa akan ada tangan-tangan yang tergerak membantu. Harapan bahwa rumah yang kini hanya bayangan dari masa lalu, bisa kembali menjadi tempat pulang yang aman dan hangat.
Penulis: Alim