Karawang – Suasana malam di depan pintu gerbang Kantor Bupati Karawang, Kamis (4/9/2025), berubah menjadi arena solidaritas. Aliansi Mahasiswa Pangkal Perjuangan Karawang (Ampera) mendirikan tiga tenda sebagai simbol perjuangan sekaligus duka mendalam atas tragedi yang masih membekas di ingatan masyarakat.
Tenda tersebut bukan sekedar tempat singgah. Di sanalah doa bersama dijadwalkan digelar usai salat Maghrib, ditujukan bagi mahasiswa yang hingga kini masih ditahan pasca aksi massa sebelumnya. Lebih jauh, doa itu juga dipersembahkan untuk mengenang 10 warga yang gugur serta ratusan lainnya yang mengalami luka-luka.
Kelvin, koordinator lapangan Ampera, menegaskan bahwa doa bersama ini bukan hanya ritual keagamaan, melainkan juga bentuk perlawanan moral.
“Kami berharap doa bersama ini bisa menjadi pengingat sekaligus wujud solidaritas atas tragedi yang terjadi,” ujarnya tegas.
Aksi ini akan melibatkan massa Ampera bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang. Kehadiran mereka di depan kantor bupati dipandang sebagai pesan keras bahwa luka masyarakat tidak boleh dipandang sebelah mata.
Bagi Ampera, tenda-tenda yang berdiri kokoh di depan kantor bupati bukanlah sekadar kain dan bambu. Ia adalah saksi bisu tuntutan keadilan yang belum terjawab, sekaligus tanda bahwa bara kemarahan dan duka itu masih menyala.
Penulis: Alim