Karawang – Harapan besar untuk membina semangat sepakbola usia dini di Karawang berubah menjadi kekecewaan mendalam. Turnamen sepakbola yang digelar di Lapangan Desa Karangmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Minggu (7/9/2025), justru meninggalkan rasa pahit bagi peserta dan orang tua pemain.
Sejak pagi, tak satu pun panitia terlihat di lokasi. Meski demikian, laga tetap berlangsung dengan semangat tinggi. Sebanyak 16 klub dari Karawang dan Bekasi bertanding memperebutkan gelar juara di kategori U-9 dan U-11.
Namun, drama terjadi usai final. Setelah juara 1, 2, dan 3 ditentukan, hadiah yang dijanjikan tak kunjung muncul. Piala maupun uang pembinaan tidak diberikan, dan tidak ada panitia yang hadir memberi penjelasan.
Informasi yang beredar, hadiah hanya akan ditransfer keesokan harinya. Juara 1 dijanjikan Rp600 ribu, juara 2 Rp400 ribu, dan juara 3 Rp250 ribu. Padahal, setiap klub sebelumnya diwajibkan membayar biaya pendaftaran Rp500 ribu.
Kekecewaan pun membuncah. Ahmad (38), salah satu orang tua peserta dari Karawang Barat, mengaku merasa ditelantarkan.
“Kami sudah bayar Rp500 ribu per tim, anak-anak sudah main maksimal, tapi hadiahnya tidak ada. Panitia pun tidak ada yang hadir. Rasanya seperti ditelantarkan,” ungkapnya.
Nada serupa dilontarkan Deni (41), pelatih asal Bekasi, yang menilai kejadian ini mencoreng pembinaan sepakbola usia dini.
“Kami datang jauh-jauh untuk ikut serta, tapi ternyata tidak ada panitia yang bertanggung jawab. Hadiah pun hanya janji akan ditransfer. Ini memalukan,” tegasnya.
Para orang tua pemain mendesak agar panitia segera memberikan transparansi dan pertanggungjawaban. Mereka khawatir jika kasus ini dibiarkan, kepercayaan terhadap turnamen pembinaan usia dini di Karawang akan semakin luntur.
Penulis: Alim