Viral! Anggota DPRD Soroti Dugaan Rekrutmen Titipan di RSUD Rengasdengklok, Lulusan SMP Bisa Jadi Asisten Apoteker

0
Caption: Viral! Anggota DPRD Soroti Dugaan Rekrutmen Titipan di RSUD Rengasdengklok, Lulusan SMP Bisa Jadi Asisten Apoteker

Karawang – Isu dugaan praktik “titipan” dalam rekrutmen tenaga kerja di RSUD BLUD Rengasdengklok kembali mengemuka dan menjadi sorotan publik. Polemik ini memanas setelah anggota DPRD Karawang dari Fraksi Gerindra, Dapil 2 Komisi IV, Gus Iqbal Jamalullael, mengunggah postingan di media sosial yang mendadak viral.

Dalam unggahan tersebut, muncul komentar seorang warganet dengan akun al-afasystore yang mengaku bahwa kerabatnya, hanya lulusan SMP, bisa diterima bekerja sebagai asisten apoteker di RSUD Rengasdengklok. Bukan karena kompetensi, melainkan melalui jalur “orang dalam” dengan bantuan oknum ormas yang diduga dekat dengan pihak berwenang.

“Padahal lulusan SMP loh,” tulis akun tersebut, seraya menambahkan klaim adanya aliran uang sebesar Rp1,5 juta dalam proses masuk kerja di rumah sakit milik pemerintah itu.

Komentar ini sontak memicu ratusan respons warganet. Ada yang menanggapi sinis, “Selagi ada orang dalam, mau lulusan SD pun bisa, kak. Kita mah nonton aja.” Sementara komentar lainnya lebih menohok, “Duit nomor satu, latar pendidikan mah gimana enggak (penting).”

Isu ini semakin mempertebal keresahan publik soal dugaan tidak transparannya mekanisme rekrutmen di RSUD Rengasdengklok. Apalagi sebelumnya, rumah sakit tersebut juga sudah disorot karena dituding sarat praktik nepotisme dan jual-beli jabatan. Kondisi ini bahkan telah memicu rencana aksi unjuk rasa oleh kelompok masyarakat sipil di Karawang yang menuntut transparansi dan akuntabilitas.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Rengasdengklok maupun Pemerintah Kabupaten Karawang belum memberikan klarifikasi resmi atas tudingan serius yang tengah ramai diperbincangkan.

Kini publik menunggu langkah nyata: apakah Pemkab Karawang berani membongkar dugaan praktik kotor dalam rekrutmen tenaga kerja di RSUD Rengasdengklok, atau justru membiarkan polemik ini menguap tanpa jawaban.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini