Karawang – Alun-Alun Karawang yang dulu menjadi simbol kebanggaan kini berubah jadi potret kelalaian. Kusam, kotor, rusak, dan tak terawat. Itulah kondisi terkini ruang terbuka yang seharusnya menjadi jantung kota. Kritik tajam pun bermunculan, menyorot kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang yang dinilai lalai menjalankan tanggung jawabnya.
“Alun-alun ini sekarang seperti ditelantarkan. Pemerintah ke mana? Apa tidak malu punya wajah kota seperti ini?” keluh HR, seorang warga Karawang, saat berbincang dengan wartawan ulasberita.click, Minggu (3/8/2025).
Kemurkaan warga bukan tanpa dasar. Alun-alun adalah ruang sosial publik yang vital, tempat berkumpul, berekreasi, dan merepresentasikan wajah kota. Tapi kini, kondisinya seperti dibiarkan mati perlahan tanpa perhatian.
Sayangnya, upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Karawang, Rusman, tidak membuahkan hasil. Hingga berita ini diterbitkan, tak satu pun pernyataan, rencana penataan, maupun klarifikasi muncul dari pihaknya. Diam seribu bahasa. Dan diam inilah yang justru memperdalam kekecewaan publik.
Sikap pasif tersebut dipandang sebagai bentuk pembiaran. Banyak warga menilai ini adalah cerminan buruknya tata kelola birokrasi yang tak mampu merawat aset publik milik rakyat.
Sebaliknya, respons cepat justru datang dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kepala Bidang Pertamanan DLH Karawang, Dede Fram, langsung menyatakan kesiapannya untuk turun ke lapangan. “Besok siang ketemu di lokasi,” ujarnya dengan singkat namun tegas.
Kondisi ini menyoroti persoalan yang lebih dalam: minimnya koordinasi antarinstansi dan lemahnya transparansi dalam pengelolaan ruang publik. Padahal, perawatan dan pemanfaatan taman kota membutuhkan sinergi lintas sektor. Sayangnya, sampai hari ini, PUPR belum juga menunjukkan itikad baik.
Desakan kepada Bupati Karawang untuk turun langsung ke lokasi kian menguat. Warga menuntut tindakan nyata, bukan sekadar wacana atau janji-janji kosong.
“Kalau ruang publik saja tidak bisa dirawat, bagaimana dengan yang lain?” sindir AS, warga Karawang lainnya.
Karawang sedang diuji. Ini bukan lagi soal bunga taman atau paving rusak. Ini tentang integritas, prioritas, dan keberpihakan pemerintah terhadap warganya. Alun-alun bukan sekadar taman, ia adalah etalase komitmen dan tanggung jawab. Jika yang paling terlihat saja diabaikan, apa yang bisa diharapkan dari yang tersembunyi?