Masliha Binti Jamjuri, TKW Asal Karawang Disekap 18 Tahun di Arab Saudi Tanpa Gaji

0
Caption: Masliha Binti Jamjuri, TKW Asal Karawang Disekap 18 Tahun di Arab Saudi Tanpa Gaji

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Kisah memilukan datang dari Masliha binti Jamjuri, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Jungklang, Desa Jayamukti, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Masliha dikabarkan disekap oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi, selama 18 tahun tanpa menerima gaji sepeser pun dan tanpa bisa berkomunikasi dengan keluarga di tanah air.

Masliha diberangkatkan ke Arab Saudi pada tahun 2007 oleh PT Sapta Rezeki, sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja yang berkantor di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Timur. Saat itu, usia Masliha baru 18 tahun. Namun, pihak perusahaan diduga kuat telah memalsukan dokumen kependudukan dan mengubah usianya menjadi 25 tahun agar dapat diberangkatkan ke luar negeri.

Sejak diberangkatkan, komunikasi Masliha dengan keluarganya sangat terbatas dan terakhir kali terdengar pada Desember 2024. Setelah itu, kontak terputus sama sekali. Saat keluarga mencoba mencari kabar ke perusahaan penyalur, mereka justru mendapat informasi palsu bahwa Masliha telah meninggal dunia. Bahkan, keluarga diberikan pakaian milik Masliha sebagai bukti kematiannya.

“Kami sempat percaya Masliha sudah tidak ada, tapi hati ini terus menolak. Dan benar saja, akhir 2024 kami mendapat kabar langsung dari Masliha bahwa ia masih hidup,” ungkap Rohyad, paman Masliha, kepada awak media, Sabtu (21/6).

Keluarga merasa terpukul dan geram setelah mengetahui bahwa selama 18 tahun Masliha dikurung oleh majikannya yang bernama Naser Al Qahtani. Ia tidak hanya tidak menerima upah, tetapi juga tidak diberi akses untuk berkomunikasi dengan dunia luar.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh keluarga untuk memulangkan Masliha, termasuk mendatangi Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Tenaga Kerja, Komisi IX DPR RI, hingga P2MI. Namun, hingga kini belum membuahkan hasil.

Tragisnya, pada 18 Mei 2025, ayah Masliha meninggal dunia tanpa sempat melihat putrinya kembali ke tanah air.

“Kami akan terus berjuang agar Masliha bisa segera pulang. Tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini menimpa anak bangsa,” tegas Sulaiman, seorang relawan yang kini turut mengawal kasus ini.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini