KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Proyek pengaspalan jalan di depan Kantor Kecamatan Rengasdengklok kembali menuai kritik. Kali ini, seorang siswa menjadi korban kecelakaan pada Rabu siang (30/7/2025), setelah terpeleset di area yang baru saja diaspal. Korban mengalami luka serius di bagian kaki hingga mengeluarkan banyak darah.
Insiden ini terjadi diduga kuat akibat kelalaian pihak pelaksana proyek yang tidak memasang rambu peringatan maupun pengamanan di lokasi. Saat kejadian, tidak ada tanda pembatas, plang informasi, atau petugas pengatur arus lalu lintas yang memberi tahu bahwa jalan sedang dalam proses pengerjaan.
Menurut keterangan saksi mata, pengerjaan aspal telah berlangsung sejak pagi hari, namun minimnya pengamanan membuat warga tidak mengetahui bahaya yang mengintai. “Tiba-tiba seorang siswa naik motor melintas, karena tidak tahu jalan sedang diaspal. Aspalnya masih panas, banyak kerikil, dan licin. Akhirnya terpeleset dan jatuh,” ujar warga yang melihat langsung kejadian tersebut.
Kejadian ini langsung memicu reaksi keras dari Ketua LSM GMBI KSM Rengasdengklok, Adi Supriyadi alias Enya. Ia menilai, peristiwa ini merupakan bukti nyata bahwa proyek dijalankan tanpa memperhatikan standar keselamatan.
“Kami sangat menyesalkan insiden ini. Keamanan warga seharusnya menjadi prioritas utama. Kontraktor harus bertanggung jawab dan segera melengkapi lokasi proyek dengan rambu dan alat pengaman yang layak,” tegas Enya.
Ia juga mengimbau warga untuk berhati-hati dan menghindari area pengerjaan jalan hingga proyek benar-benar selesai dan dinyatakan aman. Enya menambahkan, proyek-proyek infrastruktur semestinya diawali dengan persiapan maksimal, termasuk sistem keamanan bagi pengguna jalan.
“Ini jadi bahan evaluasi penting. Setiap pelaksana proyek wajib memahami bahwa jalan umum bukan ruang eksperimen. Keselamatan warga tak boleh dikorbankan demi kejar target,” pungkasnya.
Penulis: Alim