Sindiran Gubernur Soal Wartawan Picu Kontroversi, Jurnalis Senior: Jangan Samakan Pers dengan Konten TikTok!

0
Caption: Sindiran Gubernur Soal Wartawan Picu Kontroversi, Jurnalis Senior: Jangan Samakan Pers dengan Konten TikTok!

KARAWANG | ULASBERITA.CLICK | Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal efisiensi anggaran negara menuai polemik tajam. Bukan karena substansi efisiensinya, melainkan karena disertai sindiran terselubung yang terkesan meremehkan profesi wartawan. Dalam pernyataannya, Dedi mengisyaratkan bahwa keberadaan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube bisa menjadi pengganti peran jurnalis konvensional.

Pernyataan ini langsung memantik reaksi keras dari kalangan pers, salah satunya datang dari jurnalis senior Karawang, Adi Putro, S.Pi., yang juga merupakan Biro Jawa Barat media rakyatjelata.com.

“Efisiensi anggaran negara itu wajib kita dukung, tidak ada yang salah di situ. Tapi tolong, jangan lempar pernyataan yang bisa menyesatkan publik dan seolah-olah wartawan tak lagi diperlukan karena ada TikTok dan Instagram,” tegas Adi, Sabtu (12/7).

Menurutnya, pernyataan semacam itu bisa menimbulkan krisis kepercayaan terhadap insan pers, apalagi jika diucapkan oleh seorang kepala daerah. Ia menilai, membandingkan media sosial dengan kerja jurnalistik yang berpegang pada kode etik dan proses verifikasi adalah bentuk penyederhanaan yang keliru.

“Wartawan, terutama yang sudah senior, ikut mengawal perjalanan bangsa ini bahkan sejak zaman sebelum kemerdekaan. Jadi, jangan disamakan dengan konten hiburan yang viral di medsos,” ujarnya.

Adi bahkan menyindir balik dengan nada sarkastis, “Lahir duluan mana, profesi wartawan atau aplikasi YouTube? Hahaha.”

Ia pun mengingatkan bahwa pejabat publik seharusnya menjadi penyejuk, bukan malah melempar pernyataan yang memecah belah dan merendahkan profesi lain.

“Kalau wartawan dianggap tak lagi penting, siapa yang selama ini mengabarkan kerja-kerja pemerintah ke masyarakat secara utuh dan bisa dipertanggungjawabkan? Jangan sampai pejabat lupa sejarah,” pungkasnya.

Penulis: Alim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini